Rabu, 13 Februari 2013

HAPPY VALENTINE'S DAY


HAPPY VALENTINE

Baru saja Hari Raya Imlek berlalu. Nuansa Merah yang identik dengan Imlek sudah dibayang-bayangi dengan kehadiran si Pinky yang menebarkan nuansa merah jambu, It’s Valentine.

Ada aja yang berbahagia di hari Valentine yang ditenggarai sebagai Hari Kasih sayang. Meski tidak diakui sebagai hari peringatan nasional di setiap negara, toh kehadirannya sepertinya sudah ”diakui” secara global.

Walau tidak bisa dipastikan asal muasalnya, karena ada beberapa versi, tapi tetap aja banyak yang merayakannya. Misalnya aja, ada teman kantor yang teriak-teriak bahagia karena mendapat kiriman paket dari sang kekasih hati nun jauh disana (yang merasa senyum-senyum sendiri). Entah kapan dimulai, boneka, coklat dan permen serta bunga mawar sepertinya menjadi properti wajib Valentine’s day. Beberapa restoran terkemuka di Kota Medan juga gencar melakukan promosi celebrate valentine’s day dengan paket couple yang menurut saya cukup mahal. Kebayang makan berdua hampir 1 juta rupiah, meski ada DJ or dancer, menurut saya itu cukup mahal.

Well,....saya sendiri bukan ”penganut” Valentine’s Day. Ngerayainnya juga cuma sekali waktu kuliah di Palembang dulu, itupun dengan sesama jombloners kost. Gak ada nuansa Pinky or coklat, yang ada rame-rame bikin es cendol. Rasanya??? Gak usah ditanya, sepertinya semua makanan anak kost itu enak semua. Perayaannya pun karena ide beberapa jomblo wanita yang mimpi pangeran berkuda akan menghampiri mereka di hari kasih sayang itu. Nah lho???

Meski beberapa waktu terakhir ini muncul kontroversi di masyarakat tentang perayaan Valentine’s day. You Know-lah maksud saya, di Indonesia ini apa sih yang gak bakalan jadi kontroversi (pssstttt,......bahkan yang gak jelas asal usulnya aja bisa diperdebatkan). Saya pikir sih, sah-sah aja orang negrayainnya, selama feedbacknya bagus untuk si person. Meski saya sendiri juga tidak merayakannya.

Menilik dari namanya ”Kasih sayang” (bukan dari latar belakang asal-usulnya), saya pikir sudah sewajarnya setiap manusia di hari ini memikirkan tentang kasih yang ada dalam dirinya. Dalem banget,....wajar saja. Sifat Kasih dalam diri seseorang akan memncar dalam tindakan dan perilakunya. Ringkasnya begini, coba saja perhatikan seseorang, perbuatannya biasanya mencerminkan seberapa besar kasih yang dimilikinya. Kasih biasanya terbentuk dari dalam keluarga. Makanya seseorang yang selalu bahagia, kemungkinan besar keluarganya bahagia, biasanya juga pebuatannya akan mengarah ke postif.

Bukan sok pintar jadi psikolog. Tapi kasih yang didik sejak dini di keluarga akan membentuk karakter positif seseorang. Jangan heran kalau akhirnya saya menyimpulkan kalau di Negara Indonesia tercinta ini, penyebab Korupsi, Kejahatan dan kriminal lainnya berkembang karena MINIMNYA KASIH dalam diri seseorang. Logikanya, kalau seseorang tega korupsi bermilyar-milyar dan memperkaya diri sendiri, padahal banyak masyarakat yang miskin, bahkan harus berjuang untuk sesuap nasi,...apakah ada kasih di hati si Koruptor??? Jawab sendiri.

Kalau ada orang yang tega membunuh karena dendam, iri atau apalah namanya, apakah ada kasih di dalam hati seseorang???  Pikir sendiri jawabnya.

Mau lihat yang lebih nyata lagi??? Coba tonton berita hari ini di televisi swasta manapun, mana yang lebih banyak? Berita kriminalitas atau berita yang menyenangkan/ membanggakan.

Sepertinya memang negara kita (saya sebut negara kita, karena saya gak suka meneriaki negara orang lain, sementara negara saya sendiri amburadul) sudah kekurangan Kasih. Ibarat ilustrasi, seharusnya setiap orang diinfus dengan cairan yang disebut kasih, biar sehat, biar bisa berperilaku yang baik.

Merunut dari penjelsan tadi, saya pikir hari ini setiap kita perlu back to zero (kembali ke titik nol), seberap besar kasih yang kita miliki??? Mulailah berbagi kasih dengan yang terdekat dihati anda (BBM ttg kasih mungkin perlu, tapi agak aneh juga kalau seseorang diukur dia dicintai dengan jumlah BBM kembali dari 30 orang yang dibroadcast,...halahhhhh). ungkapkan kasih anda kepada keluarga, kekasih, anak, istri/suami,....atau buat anda “pengincar cinta” saatnya hari ini tepat untuk mengungkapkan CINTA,....siapa tahu diterima,...berbunga-bungalah hati.

Mau disebut Velentine’s day atau bukan atau hari kamis (menjelang akhir pekan”, saya gak terlalu permasalahkan. Tapi buatlah mari membuat setiap hari menjadi hari kasih sayang. Mau pake pink or gak??? Terserah saja, toh saya gak mungkin pake pink juga khan,....... bisa-bisa???? Ha,..ha,..ha.








2 komentar:

  1. aku ngga ngerayain valentine bang. tapi setuju dengan kasih sayang itu bisa kapan saja, dan setiap hari bisa jadi hari kasih sayang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak win,....smangat terus u menulis,...sesama writer mmg hrs saling mendukung

      Hapus