Rabu, 24 Oktober 2012

My Passion


My Passion
By: Horja Raja Sitorus Pane

Setiap orang punya hasrat ataupun gairah. Keinginan ataupun cita-cita yang ingin diwujudkan. Biasanya keinginan itu sesuatu yang berhubungan dengan yang disenangi, bisa saja terhadap barang, pekerjaan, atau pun kegiatan lainnya yang menyenangkan.

Kejenuhan maupun tekanan dalam kehidupan pekerjaan sering membuat kita ingin melakukan hal yang kita senangi. Maka tak heran kalau banyak dari kita akan melakukan hal-hal yang tidak biasa, meskipun akan mengorbankan waktu dan uang. Bisa saja hal yang menyenangkan itu terlihat “tidak biasa”, tapi bagi si empunya yang punya “passion” hal itu tetap saja menyenangkan da memuaskan diri sendiri.

Teman saya Topan, hobbynya adalah memelihara anjing. Sampai-sampai status maupun photo profil di Blackberry-nya paling sering tentang ajing. Yupppp,……dia sangat suka anjing, bahkan punya anjing “penjaga” yang seramnya minta ampun (gak ada lucu-ulcunya tuh anjing), sampai-sampai tuh “doggy” ikutan kontes pula. Weleh,..weleh,….kalau saya disuruh melihara anjing, pastilah malas luar biasa, gimana tidak??!!!  Saya anti sama yang namanya binatang berbulu,bukan karena alergi, tapi kebayang repotnya memelihara binatang yang akan punya jadwal makan, buang air dll. Nambah kerjaan diantara pekerjaan yang sudah padat.

Gak jauh beda dengan teman saya Nurani sitanggang, teman kuliah saya waktu di UNSRI –Palembang ini hobbynya sama dengan Topan, gak heran kalau photo profil di timeline FB-nya adalah segerombol anak anjing. Lucu memang.

Lain lagi dengan cerita teman saya Helen. Saat ngobrol-ngobrol disuatu sore setelah jam kantor selesai, Helen cerita kalau dia punya teman yang punya hasrat untuk mengelilingi Indonesia. Sampai-sampai dia berencana untuk keluar dari perusahaannya tempat bekerja untuk menjadi “Owner” perjalanan wisata. Hmmm,….diperlukan keberanian besar untuk mengambil tindakan seperti itu.

Teman saya tiara lain lagi, disaat kebanyakan orang mencari kestabilan atau kemakmuran ekonomi dengan gelar kesarjanaannya, dia malah memiliki hasrat untuk mengabdi di bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat di daerah Papua. Semuanya diawali ketika dia melayani di bidang evangelisasi di sebuah yayasan di kota Tebing Tinggi. Saat itu (beberapa tahun yang lalu), aku pikir butuh keberanian besar untuk mewujudkannya. Tidak lama setelah dia mengungkapkan keinginannya, Tiara akhirnya berangkat ke pulau paling Timur di Indonesia itu. Kabar terakhir dia menjadi guru di salah satu daerah terpencil di Papua. Perjuangan beratnya yaitu ketika harus menyadarkan murid-murid akan pentingnya pendidikan, dimana pendidikan akan merubah cakrawala berpikir sekaligus membuka jendela masa depan untuk kehidupan yang lebi baik. Selamat berjuang Tiara bersama “pejuang” lainnya.

Kalau saya sebenarnya punya “hasrat” untuk menjadi wirausaha, dan keinginan itu semakin kuat 2 tahun terakhir ini. Apalagi setelah saya menyelesaikan pendidikan S-2 manajemen Ekonomi di bidang Pemasaran.  Bukan hanya karena ingin mencapai stabilitas keuangan saja, tapi lebih lagi karena filosofi dengan wiraswasta saya bisa membuka lapangan pekerjaan, belajar manajemen usaha, mengembangkan kreatifitas diri, meskipun usaha itu dalam skala kecil.

“Pucuk dicinta, ulam pun tiba”, keinginan saya terkabul, hobby saya dan istri dalam bidang kuliner membuat saya memberanikan diri untuk membuka Rumah Makan “TOHO DO”, sebuah rumah makan Khas Batak yang saya dirikan beberapa waktu lalu dan berlokasi di Jl. Jaring raya No. 17 Komplek Ruko Griya Martubung  - Medan.  Ada kepuasan tersendiri, meskipun saya tahu banyak tantangan yang harus dihadapi. Bahkan saya masih punya keinginan untuk membuka restoran kuliner yang berbeda,……..Fruity Resto,….isinya semua tentang Buah, baik itu buah potong (rujak), juice, sampai cake yang terbuat dari buah. Sebenarnya ini sudah dari 4 tahun yang lewat saya inginkan. Tapi mudah-mudahan suatu saat bisa terwujud.

Menghargai dan bahkan mewujudkan “Passsion” dapat memberi dampak luar biasa terhadap seseorang. Contoh saja Agnes Monica, dari kecil sudah punya hasrat untuk menjadi penyanyi, bukan hanya penyanyi, tapi penyanyi Internasional. Kerja keras untukmewujudkan mimpinya berbuah manis. Dikenal banyak orang, penghasilan luar biasa akhirnya menjadi rejeki yang selalu mengelilinginya. Kesuksesannya juga turut menginspirasi penyanyi muda untuk terus memperbaiki diri dan berjuang mewujudkan mimpi mereka.

Setiap orang yang berhasil mewujudkan mimpi atau hasratnya kebanyakan membawa dampak/ pengaruh yang besar bagi banyak orang. Misalkan Anne Avante, yang memiliki hasrat besar mewujudkan pakaian kebaya sebagai pakaian berkelas, ketenarannya sampai ke laur negeri, jaringan bisnisnya telah mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak perempuan di Indonesia. Presiden Obama juga terkenal dengan gerakan perubahannya, kita bisa.

 Bahkan di Indonesia sendiri, dalam sejarah Kristiani di tanah batak, Hasrat yang dalam dan kuat dari Dr. IL. Nomensen yang merupakan penginjil dari Jerman untuk menyebarkan Injil di tanah Batak, membawanya sampai ke tanah Batak dan menyebarkan Agama Kristen di tanah Batak. Beliau menjadi salah seorang penginjil yang sangat populer di sejarah agama Kristen di Indonesia. Bahkan Salib Kasih Tarutung menjadi salah satu bukti kecintaan masyarakat Kristen di tanah batak terhadap sejarah perjuangan  Nomensen dalam menyebarkan Injil.

Banyak tokoh yang mengagumkan dengan perjuangan mereka mewujudkan “passion”nya, mereka memberi dampak besar bagi banyak orang. Karena itu apapun “Passion” anda,….wujudkanlah, dan jadilah agen perubahan.

Senin, 22 Oktober 2012

Rumah makan Khas Batak di Medan - RM TOHO DO

Promosi menjelang Natal

HIDUP ADALAH PILIHAN


HIDUP ADALAH PILIHAN
By: Horja Raja Sitorus Pane

Hidup adalah pilihan. Sama seperti kita berjalan, kita berhak untuk memilih apa yang akan kita jalani. Sadar atau tidak, setiap hari hidup kita disuguhkan dengan pilihan, dan anehnya kebanyakan kita tidak sadar kalau kita memang disajikan banyak pilihan.

Misalnya saja, setiap pagi akan berangkat kerja kita dihadapkan akan pilihan untuk taat lalu lintas saat berkendaraan atau tidak, untuk terlambat masuk kantor/kuliah atau tidak. Saat jam siang, hmmm,…..lagi, banyak pilihan, mau makan siang di restoran, warung nasi, di rumah atau di kantor dengan bekal makan siang yang ada. Mau makan di rumah makan??? Pilihannya pun beragam, mulai dari masakan bersantan yang kaya kolesterol, sampai makanan sehat berupa sayuran pecal, semuanya beragam, mau daging bakar, ikan goreng sampai si”sederhana” tahu atau tempe semua ada. Pilihannya ditangan anda.

Pulang kantor juga gak jauh beda,…… mau pulang jam 5 teng untuk menghindari macet di jalanan, atau justru pulang lebih malam supaya macet telah selesai, jalanan lebih longgar.

Ternyata hidup itu bisa disamadengankan (=) dengan pilihan ya!!!
Jadi gak usah heran kalau ternyata hidup kita sekarang ini adalah dampak dari pilhan-pilihan kita dimasa lalu.

Misalnya aja, ada kenalan yang gak bisa menjaga pola makan, akibatnya komplikasi dari diabetesnya pun membawa “sekeranjang” masalah kesehatan lainnya. Beberapa artis bahkan memilih pola hidup sehat, dengan makanan sehat dan olahraga teratur, tentunya untuk terlihat sehat dan lebih proporsional.

Nah,…itu kalau masalah kesehatan. Ada lagi masalah jodoh. Setiap orang berhak memilih dengan siapa dia akan hidup bersama. Hidup dalam ikatan yang sah atau tidak sah, bahkan ada juga yang memilih untuk hidup sendiri. Yang jelas semuanya pemikiran yang hampir sama, mencari kenyamanan dan kebahagiaan. Tapi yang jelas semuanya ada konsekuensi. Hidup melajang selamanya, resikonya aka ada waktu “sepi” atau “kesepian”. Hidup bersama dalam ikatan yang sah, resikonya ada banyak yang harus ikorbankan untuk kebahagiaan bersama, harus bisa mengalah, menahan diri, dan lainnya. Hidup bersama tanpa ikatan, ya resikonya gak akan ada kejelasan hubungan dan tidak ada ikatan. Anda tentu tahu pasangan artis yang “cukup pede memamerkan” keluarganya tanpa ikatan pernikahan dan memiliki beberapa anak,…..ya akhirnya mereka bubar dan gak jelas status pernikahannya. Mau tahu dampaknya???? Tanya langsung deh sama si artisnya yang gak disebut mereknya itu,…ha ha ha
Memilih teman hidup pun ya berbeda-beda, ada yang terpesona karena kecantikan/ ketampanan ragawi, ada juga yang melihat hati, bawqaan alias materi dll……banyaklah pilihannya.

Dalam karir juga bergitu, ada yang setia berkarir di perusahaan yang sama, ada juga yang hobi “Kutu Loncat’ alias pindah-pindah perusahaan, tentu setiap orang punya alasan masing-masing. Ada juga yang akhirnya “menanggalkan bendera”nya, alias keluar dari perusahaan tempat bekerja, dan akhirnya membuka usaha sendiri. Misalnya saja saya punya kenalan yang dulu bekerja di salah satu Bank swasta di kota Medan, bertahun-tahun yang lalu dia bukan siapa-siapa, tapi berkat kejelian melihat situasi pasar, dia merintis usaha penjualan voucher pulsa Handphone di kota Medan saat masih berstatus sebagai karyawan bank. Selain di medan outlet coucher pulsanya juga terdapat dibeberapa daerah lainnya seperti Porsea, Tarutung, Pematang Siantar, dll. Akhirnya beliau hengkang dari perusahaannya tempat bekerja dan mendirikan perusahaan sendiri. Saat ini “pilihannya” telah menempatkannya menjadi salah seorang distributor pulsa dan agen penjualan tiket/ travel terkemuka di Kota Medan, karyawannya juga sangat banyak,……hmmm,….pilihan manis yang berbuah manis.

Kalau dipikir-pikir, pilihan kita juga yang akan membentuk diri kita saat ini, dan pilihan kita sekaranglah yang akan membentuk hidup kita dimasa datang. Sangat penting bagi kita untuk menyadari apakah pilihan kita sesuai dengan keinginan Tuhan dalam hidup kita. Kita harusnya sadar bahwa Tuhan menginginkan pilihan kita akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri atau orang lain.

Berhati-hatilah dalam memilih, karena pilihan kitalah yang akan membawa kita kepada kebahagiaan atau kepada kekecewaan.

Sama seperti lagu Krisdayanti “Pilihlah aku jadi pacarmu, yang pasti setia menemani”…..anda tentu kira-kira bisa menyimpulkan dampak dari “pilihan untuk setia/tidak setia” tersebut,…bukannya bergosip,………hanya memang pilihan kita juga yang akan menentukan rumah tangga itu akan everlasting alias selamanya atau akan diakhiri di pengadilan agama. He,..he,..he,…..itulah kehidupan.

Kalau saya,….tetap memilih untuk jadi orang ganteng selamanya,……!!!!

Uuupppssss,….!!! Itu bukan pilihan,…..tapi anugrah,…ha ha ha!!!


So,…selamat memilih dalam hidup anda.


Rabu, 10 Oktober 2012

Rumah Makan TOHO DO Khas Batak

Advertise With Us

SENIN, 01 OKTOBER 2012

RM. TOHO DO – MAKANAN KHAS BATAK DI MEDAN


RM. TOHO DO – MAKANAN KHAS BATAK DI MEDAN

Tulisan saya kali ini mengenai kuliner masakan Khas Batak/ Tapanuli. Rumah makan TOHO DO, pemiliknya saya sendiri (Horja Raja Sitorus Pane, M.Si) dan istri saya Drg. Intan Febrianty Purba. Dilatarbelakangi dengan kesukaan kami sebagai suami istri terhadap dunia kuliner, membuat kami memberanikan membuka bisnis rumah makan yang berbasis masakan tradisional Batak. Meskipun kami memiliki kesibukan masing-masing di bidang pekerjaan yang berbeda, saya pegawai BUMN dan istri saya seorang Dokter Gigi di Dinas Kesehatan Kota Medan tidak menyurutkan keinginan kami untuk membuka usaha ini.
            Dengan tekat dan doa serta dukungan penuh dari orangtua, kami mendirikan usaha ini sejak 01 Oktober 2012 yang terletak di Kompleks Ruko Griya Martubung – Medan, Jl. Jaring Raya No. 17 Blok XI Griya Martubung- Medan Labuhan.
            Karena masakan Khas Batak, maka tentu saja pelanggan kami adalah mereka yang dapat mengkonsumsi daging babi (yang tidak bertentangan dengan ajaran agamanya masing-masing), tentu saja, karena terdapat beberapa menu olahan daging babi.

            Berikut beberapa menu yang kami sajikan di RM. TOHO DO :
  1. Babi Panggang


Babi Panggang

       Menu ini selalu menjadi yang paling disukai masayarakat Batak dan warga keturunan. Kami mengolah masakan dengan bumbu rahasia. Daging panggang yang kami sajikan akan terasa empuk dan tentu saja disuguhkan dengan 2 jenis saos/ sambal pilihan, sambal dengan darah babi atau sambal tuk-tuk (tradisional batak), dengan rempah asli Batak yaitu andaliman. Jadi tentu akan ada rasa “yang menjalar” di lidah saat anda menikmatinya.
    Sate Babi
  1. Sate Babi
       Menu ini merupakan masakan modifikasi tradisional – modern, daging dipanggang dengan campuran bumbu rahasia (secret recipe) dan disuguhkan dengan bumbu kacang yang nikmat.
  1. Babi Goreng
Menu ini merupakan daging babi pilihan yang digoreng dan disajikan dengan sambal/saos tuk-tuk.
Babi Goreng

  1. Manuk Napindar (Ayam Panggang Toba)
Tidak semua orang Batak mengenal dengan baik dengan menu ini, karena menu ini salah satu menu yang “paling tradisional”, maka sangat wajar bagi kami (RM. TOHO DO) untuk lebih mengenalkan Ayam Bakar Toba ini ke masyarakat luas. Terinspirasi dengan terkenalnya “Ayam Bakar Taliwang” di Lombok, membuat kami menjadikan menu ini sebagai menu yang menjanjikan bagi pelanggan.
    Napinadar (Ayam Bakar Toba)
  1. Ikan Mas Arsik
Ikan Mas A
Menu Arsik ini tentu saja sudah sangat terkenal, bahkan beberapa rumah makan padang/ melayu juga sudah menjual ikan mas arsik. Tapi tentu saja, rasa asli masakan hanya bias anda dapatkan di Rumah Mkan Khas Batak, salah satunya adalah RM. TOHO DO.
  1. Babi Kecap
Rasanya dominan manis, dan menjadi alternative pilihan jika tidak terlalu menyukai masakan yang “agak pedas”.
Babi Kecap

Selain itu masih ada beberapa menu pilihan lainnya, seperi Saksang. Selain itu terdapat juga makanan tradisonal ”NANIURA”, yaitu Ikan mas yang tidak dimasak dengan menggunakan api, tetapi ”dimasak” dengan rempah-rempah alami khas Tapanuli, ibaratnya, NANIURA ini adalah ikhan shusi ala Batak. Untuk menikmatinya harus memesan terlebih dahulu, karena dalam pengolahannya membutuhkan teknik khusus dan waktu yang relatif lebih lama.

Spesialnya lagi RM. TOHO DO menyediakan jasa Nasi Kotak untuk partai kecil maupun partai besar, tentunya dengan menu pilihan Khas TOHO DO. Bisa untuk acara arisan, ulang tahun, acara lelang gereja, partangiangan atau bisa juga dipesan untuk acara Bazaar.

            Untuk menikmatinya, silahkan datang ke RM. TOHO DO, di Jl. Jaring Raya No. 17 Komplek Ruko Griya Martubung- Medan Labuhan. Letaknya Startegis, hanya berjarak tempuh 7 Menit Dari Pintu Tol Mabar/ KIM (Kawasan Industri Medan), dan 7 Menit dari Simpang Martubung.
            Juka ingin memesan untuk acara tertentua (arisan, partangiangan) silahkan hubungi:

RAJA PANE                                     0813.70952211
           
            Demikian Info dari RM. TOHO DO,....Tuhan memberkati.

1 komentar:

  1. mantabh.. ahu pesan satu porsi Lae..
    BalasHapus


Rabu, 03 Oktober 2012

LOVE FRIDAY, IT’S HARD ON MONDAY

bii
LOVE FRIDAY, IT’S HARD ON MONDAY

“Hati-hati di jalan ya Papi”, istriku selalu mengingatkanku saat berangkat kerja hari Senin pagi. Bukan pagi jam 6, tapi jam 04.30 pagi WIB. Doa pagi dan segelas Teh atau sereal hangat selalu disediakannya untuk menghangatkan tubuh selama perjalanan Tak lupa bekal sarapan pagi di wadah penyimpanan makanan Tupperware selalu dimasukkan ke Mobil, dan bias dimakan saat masuk kantor. Maklum, sebagai seorang suami sekaligus ayah yang berkerja di luar kota Medan, Jadwal berangkat kerja adalah Senin Pagi dan kembali lagi pada hari Jumat. Berat memang apalagi putri pertama kami masih kecil. Maka tak heran kalau Hari Jumat sore itu serasa hari “Kemerdekaan”, sedangkan hari Senin pagi itu terasa lebih berat, ya lebih berat waktu bangun pagi, dan juga waktu harus meninggalkan keluarga untuk bekerja. Namanya juga bekerja, demi “sesuap nasi dan segenggam berlian”.

“Tuhan, jagai Istri dan Anakku”, demikian doaku setiap saat akan berangkat kerja.

Gak jauh beda dariku, beberapa kenalan atau teman kantor ternyata sebelas dua belas denganku, alias beti (beda tipis). Antara terlihat atau tidak terlihat oleh kesibukan kerja, beberapa rekan kerja yang pasangannya bekerja di kota lain juga merasakan hal yang sama denganku.

Maria misalkan, Ibu muda yang dikarunia 3 anak ini awalnya tinggal bersama dengan suaminya di Tebing Tinggi, namun karena suaminya mendapatkan promosi jabatan, suaminya harus tinggal bekerja di kota Rantau Parapat. Terbayang tangguhnya Maria mengatur kehidupan 3 anak dan mengatur semua ”roda dapur” dijalankan sehari-hari. Meski dibantu oleh Ibunya dan seorang pembantu, toh,..... tidak semuanya menjadi mudah, ada saat-saat yang melelahkan. Suaminya juga menjadi anggota ”Suami Jumat Senin”, alias brangkat Senin pulang Jumat”. Masih ingat waktu Maria cerita, suaminya kadang sampai sudah hari sabtu subuh, dan berangkat kerja lagi ke rantau Parapat padahari minggu tengah malam. Kalau kondisi sudah seperti ini, rasanya setiap detik begitu berharga bersama keluarga.

Setali tiga uang, sebut saja namanya Cissa, suaminya dimutasikan ke Kisaran, meski tidak terlalu jauh dari Kota Tebing Tinggi, namun sang suami harus juga kost di kota Kisaran. Maklum, suami Cissa yang bekerja di Bank BUMN tidak bisa dipastikan pulang jam kerja. Faktor biaya ongkos, waktu dan tenaga, membuat si suami juga menyewa kamar kost di kota Kisaran.

Tapi, ada juga yang lebih ”berat” lagi kasusnya. Suatu siang di hari Minggu, saat pulang dari Kebaktian Gereja, saya ngobrol dengan salah seorang Penatua (Sintua) Gereja yang seorang PNS dan sudah 1 tahun dimutasi dari Kota Medan ke Kepulauan Riau. Bercerita panjang lebar, beliau cerita tentang mahalnya biaya pulang untuk menjenguk keluarga di Medan.
”Berapa kali dalam sebulan pulang ke Medan?”, tanyaku heran.
”Sekali sebulan”, katanya singkat, seperti tanpa beban.”Naik Pesawat ke Batam, dari Batam naik boat lagi,...sampai deh ke tempat kerja”, sambil aku mengangguk tanda keheranan. Terbayang banyaknya biaya yang harus dikeluarkan dan rindu yang harus ditahan untuk bertemu dengan istri dan 2 putrinya yang tercinta. Setelah dipikir-pikir ternyata aku lebih beruntung,...he he he.
Ada lagi yang lebih “Berat”, Teman saya Devi, Pegawai PNS di Sidikalang, suaminya seorang PNS di Papua. Tak terbayangkan gimana rasanya beratnya menjalani hari-hari.

Banyak hal yang dihadapi keluarga dengan kondisi seperti ini. menahan rindu, ingin berbagi, tapi tidak selalu bisa terpuaskan. Handphone memang menunjang komunikasi, tapi visualisasi tetap saja diperlukan. Kedewasaan sangat diperlukan. Apalagi kalau ada anak yang sakit,...wah,….si istri bisa panik, si suami hanya bisa berdoa dari tempat yang jauh.

Dukungan suami istri sangat diperlukan dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga. Gangguan bisa saja datang dari pihak luar. Misalnya aja cerita Jhonny, dia dianggap ”kurang bertanggung jawab” oleh salah satu pihak keluarganya yang menganggap proses mutasinya ”berupa ancaman” terhadap rumah tangganya. Dia dianggap akan kurang berkontribusi untuk membesarkan anaknya yang masih kecil, dan seakan-akan hanya istrinya yang akan membesarkan anak mereka. Tuduhan bahwa seorang ayah juga bertanggung jawab atas perkembangan putra-putrinya yang masih kecil juga diterima Jhonny dengan ”serangan ” yang cukup sengit. Bayangkan saja betapa kesalnya Jhonny, disaat hidupnya ada di siklus ”Jumat-Senin” dengan berbagai emosi yang ada, rasa rindu, dan tekanan pekerjaan, ada saja pihak yang justru menganggap bahwa pengorbanannya tidak berarti apa-apa, padahal Jhonny juga berjuang demi keluarganya.
Well,......begitulah hidup,....... diantara itu semua, aku tetap melihat bahwa setiap keluarga berjuang untuk kebahagiaan bersama. Saya misalnya, setiap Sabtu di akhir pekan akan kubuat berarti, mengajak putri kecilku untuk jalan pagi dengan Baby Stroller-nya di komplek rumah menjadi agenda wajib, menikmati sarapan yang disediakan istri juga menjadi hal yang menyenangkan, belum lagi menemani istri mengurus anak, menyiapkan air mandi putri kecilku, Karin, mengganti popok, atau sekedar menemani istri ke Mall, ”cuci mata” katanya,.....semuanya menjadi berharga. Aku tau, bahwa life must go on,....seperti kebanyakan teman-teman ”senasib” lainnya, toh hidup tetap indah,....... indah karena kami mampu menjalaninya dan mengatasinya. Toh, roda akan berputar,........meskipun bekerja di kota yang berbeda, aku sadar keluarga adalah berkat,......dan Tuhan akan menyatukan keluarga yang telah disatukan-NYA terlebih dahulu,....suatu saat,....dan itu PASTI.