Senin, 26 November 2012

JOHAN PART 2 (JODOH DI TANGAN TUHAN)


JOHAN PART 2 (JODOH DI TANGAN TUHAN)


       Memang Jodoh itu di tangan Tuhan. Jodoh yang saya maksukan adalah Teman Hidup yang diberikan Tuhan bagi saya untuk mengarungi kehidupan yang Tuhan berikan. Seperti di tulisan saya sebelumnya, cara esseorang bertemu dengan jodohnya emang beda-beda, ada yang dikenalin sama saudara, teman, atau ada juga yang CLBK (cinta lama bersemi kembali), alih-alih ujung-ujungnya ke pelaminan juga.
“Antara Parapat, Bus Sejahtera dan Minyak Kayu Putih” demikian saya menyebut cara saya kenalan dengan istri saya yang sekarang. Awalnya saya mengikuti acara kerohanian berupa retreat Family Day yang diadakan Yayasan Perkantas – Medan. Saya memang sejak kuliah di Palembang sudah aktif mengikuti pembinaan kerohanian Kristiani di Yayasan Perkantas – Palembang, jadi saat tamat kuliah dan bekerja di sumatera utara, saya tetap mencoba aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Perkantas.
Bersama Timbul & Bella "Mak Comblang"

@ Parapat 2011
       Masih ingat saat itu di Hotel Hermina – Parapat, acara 3 hari 2 malam yang diadakan Yayasan Perkantas sungguh berpengaruh besar dalam hidupku. Awalnya saya dan istri saya (drg. Intan F Purba) hanya dikenalkan dengan cara “biasa” oleh teman yang bernama Danny Bukit. Semuanya biasa saja, apalagi saat itu “si dia” biasa aja penampilannya. Well,....memang sudah seharusnya berjodoh, saat pulangnya di Bus Sejahtera (bus rombongan) teman saya yang bernama Timbul dan pacarnya Bella, kembali mencomblangi saya dengan “si dia”. Hmmm,...... yang namanya juga dah “kebelet kawin” dan antara percaya ini jodoh atau bukan, saya beranikan lagi kenalan dan ngobrol sebebentar. Tukar HP??? pastilah. 

@ Pantai Cermin
       Otak pun diputar, kira-kira untuk bisa ketemu lagi gimana caranya ya??? owww,...pucuk dicinta ulam pun tiba, gaya klasik tak pernah pudar alias manjur. Memang bukan pura-pura, tapi memang setiap naik bus besar rasa pusing sering mendera (jika perjalanan jarak jauh). Saya beranikan pinjam minyak kayu putih. Coba tebak! Kira-kira kayu putih itu saya pulangin atau tidak??? pasti tidaklah, namanya juga supaya ada cara untuk ketemu lagi (beruntungnya dia juga lupa minta,...hmmm,...jangan-jangan si dia juga sengaja gak minta kembali).

@ Sembahe
       Besoknya, saatnya "playboy dadakan" pun beraksi, dengan alasan ingin mengembalikan minyak kayu putih yang ketinggalan saya datangi Puskesmas tempat istri saya bekerja, inilah untungnya sama-sama bekerja di kota Medan. Saat yang dipilih adalah “Lunch Time”. “Berhasil”, Pikirku.

Photo "Baru Jadian"
       Selanjutnya??? tidak perlu panjang lebar, sekitar 2 bulan kemudian kami resmi pacaran. Asik-asiknya pacaran gak jauh beda dari orang kebanyakan. Jalan ke tempat wisata, gabung kong-kow ama teman-teman ke mall, ke kondangan, makan malam romantis di restoran pilihan, atau sekedar makan di pinggir jalan. Banyak kesamaan yang kami miliki, jalan-jalan ke tempat wisata misalnya, selain itu kami sama-sama penyuka kuliner, jadi masa pacaran selalu ganti-ganti tempat makan. Tapi ada juga beberapa tempat makan favorit (seperti kebanyakan orang juga). Salah satunya makan siomay di jl. Dr.Mansyur and Cafe Country di Jl. Setia Budi. 
X'Mas Edition


      Bahagianya pacaran, dan akhirnya menikah. Kalau tentang pernikahan, tunggu aja di tulisan terakhir “JOHAN”., tunggu aja JOHAN Part 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar