Kamis, 28 Juni 2012

PANTAI PANJANG - BENGKULU


       PANTAI PANJANG - BENGKULU

             Saya sangat terkesan dengan travelling, jadi tidak heran kalau di blog ini akan ada segmen khusus membahas tentang travelling yang pernah saya jalani. Kali ini perjalanan saya waktu masih kuliah di Palembang (UNSRI) pada bulan Mei 2004. kalau mengingat perjalanan ini pasti beda rasanya, masih jadul n banyak kelucuan sebagai mahasiswa.
        Perjalanan dari palembang menuju Kota BENGKULU. Asli, jangankan berencana, untuk memimpikan jalan-jalan ke Bengkulu aja gak pernah terbayangkan. Kota Bengkulu yang identik dengan Bunga Rafflesia Arnoldi, yaitu bunga bangkai dengan kelopak bunga terbesar. Ya adanya di temukan Raffles di Bengkulu. Makanya saya heran sekali waktu lihat tayangan iklan pariwisata malaysia yang menanyangkan bunga bangkai,....he he he,...biar aja, toh namanya Tetap rafflesia Arnoldi gak yang lain, dan tetap pertama kali ditemukan di Bengkulu – Indonesia.                                   
       Berkat persahabatan dengan sesama pengurus kerohanian PDO Fakultas Teknik di kampus, dengan bekal seadanya (maklum anak kost) kita pun ber-ransel ria menuju kota Bengkulu. Memang tak disangkal, Bengkulu dijadikan “pemenang” mengalahkan beberapa kota tujuan lainnya (selain Bangka Belitung, Pagar Alam), karena “masalah ekonomi” para petualang. Yup, salah satu pengurus yaitu Oland Simangunsong dan keluarganya berdomisili di Bengkulu, meskipun dia aslinya dari Sumatera Utara. Harapan selain dapat penginapan gratis, juga makan gratis,...tis,..tis. Makan gratis merupakan idaman kebanyakan para anak kost ,....ha ha ha.
        Perjalanan dari Simpang tiga Indralaya – lokasi Kampus UNSRI, Menaiki Bus AC yang hampir saja keberangkatan terganggu gara-gara seorang teman “Mian” memaksa untuk tetap masuk kuliah saat siang hari. Beruntungnya kita bisa meyakinkan bang supir untuk meunggu si “Miss Intelengensia” nyampe di loket bus. Hampir aja Mian ditinggalkan. Berkat training kesabaran, semua bisa sabar nunggu kehadiran Mian pada detik-detik keberangkatan. Lucu juga, saat yang lain “mengorbankan” jadwal kualiah siang dengan keberangkatan, Mian tetap bersikeras masuk kelas,...hadehhhhhhh.    
       Bus berangkat jam jam 2.30 siang, 16 orang “si bolang mahasiswa” yang terdiri dari 8 cowok dan 8 cewek pun penuh bahagia, terbayang akan perjalanan yang akan menyenangkan. Jam 12 Malam Bus istrahat, dan kami minum kopi di daerah perkebunan teh (KOQ BS LUPA YA NAMANYA TEMPATNYA APA,.....????). Asik juga ya dingin-dingin minum teh manis,....whhhheeewwww enak nian.
      Tak terasa perjalanan lebih dari 10 jam pun dilewati,....hmmmm jam 5 pagi Bus merapat di kota Bengkulu, masih ngantuk. Tapi namanya perjalanan harus dilanjutkan, berjalan kaki beberapa menit sampaialah tim ke rumah Oland Simangunsong yang terletak di kawasan kota Bengkulu. Rumah yang sari dan cukup besar serta pekarangan yang ditanami dengan tanaman hias. Segar juga pagi-pagi duduk di pekarangan sambil menunggu matahari pagi terbit. Lagu “Mahadewi” miliknya Padi pun digeber sambil nunggu matahari pagi. Enaknya kita sebagai cowok yaitu gak perlu repot-repot untuk nyiapin sarapan pagi di dapur, sungguh Sabtu yang indah.
 
       Selesai sarapan pagi yang diwarnai dengan keramahan tuan rumah, kami pun naik angkot sewaan ke kawasan Museum Rumah Pengasingan Bung Karno, Napak tilas sejarah pengasingan Bung Karno. Puas mengabadikan diri melalui photo meski cuacanya panas, asli cuacanya cerah dan pana,....he... he.. he.
 (Dari Kiri - Kanan : Bima, Robet, Oland, Andri, Gondo, Raja (Penulis), Dinand, Andrew)

       Destinasi berikutnya adalah benteng tua milik Belanda di pinggir pantai “Front Marlborough” (mudah-mudahan penulisannya gak salah”. Ditempat ini kembali kita bisa melihat bagaimana hebatnya Belanda yang jauh-jauh dari Holland sana bisa menancapkan “kukunya” sampai ke Bumi Bengkulu. Tapi juga sejarah bisa membuktikan betapa hebatnya bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaannya. Di benteng ini masih bisa ditemukan meriam, ruag penjara bawah tanah dll. Dari atas benteng, kita bisa melihat hamparan laut yang membentang. 


Photo :
Atas Ki-ka : Lidya, Julex, Detty, Mian, Lindha, Tina, Ully, Ika.

Bawah Ki-ka: Andrew, dinand, Robert, Andri, Gondo, Oland, Raja, Bima.


       Hari pun sudah siang sambil mencari bekal makan siang, kami pun mencoba melihat kehidupan masyarakat nelayan pinggir pantai. Kemudian rombongan berangkat menuju kawasan wisata Pantai Panjang. Sepertinya “sesak” di angkutan yang sudah berkapasitas “Overloaded” gak menghalangi semangat untuk menikmati nasi bungkus di pinggir pantai. Melewati pintu masuk pantai, angkot pun berjalan, dan pantai pun mulai terlihat. Suara riuh pun ala anak muda berdecak kagum melihat pantai dengan pasir putih, ombak yang tinggi.Setelah menemukan lokasi yang pas (pantai dengan rindangnya pohon pinus) makan siang pun digelar untuk mengisi tuntutan pemenuhan kalori yang sudah mulai menipis,......he...he......he.
        Hari masih terik dan baru pukul 2 siang, tapi yang namanya para petualang seperti gak sabaran untuk merasakan air laut yang mengantarkan gelombang-gelombang setinggi ½ sampai 1 meter ke bibir pantai. Terbayangkan bagaimana 16 orang berenang di pantai, tentu saja serasa pantai ini milik pribadi, karena ternyata pengunjungnya tidak terlalu banyak. Kalau dipikir-pikir kenapa ya pantai sebagus ini sepertinya minim pengunjung????. Suara gelak tawa ala anak muda membuat suasana menjadi ramai. Serunya lagi sambil berpegangan angan beramai-ramai menjatuhkan diri ke atas ombak yang datang menuju pantai. Resikonya adalah siap-siap menelan air laut yang asinnya minta ampun,...he...he...he.
        Namanya anak muda, kreatifitas selalu ada, saatnya “Piala Dunia” dimulai, 2 tim campuran pun bermain bola memperebutkan gelar antah berantah, gak ada wasit dan gak ada aturan, yang ada adalah gunakan kaki anda untuk menendang bola, soal arah tendangan juga gak perlu dipikirin ha ha ha. Kebayang aja cewek-cewek bukannya datang menjemput bola, tapi justru lari saat bola datang. Hmmmfffttttt.
        Bosan dengan permainan bola??? tenang masih ada gitar, kacang, dan banyak lagi yang menyenangkan. Liat aja aksi gondo, tina, detty n julex,.......menanam tubuh diantara pasir putih (syukur aja gak ada kepiting,...bisa-bisa ha ha ha). Kalau saya pilih naik sado/andong untuk menyusuri pantai di sore hari bersama Mian.  
       Tidak terasa sore sudah menjelang, lagu Iwan Falls “Kemesraan” pun dilantunkan untuk menutup acara. Pulang ke rumah Oland, ternyata sudah ada yang spesial, adiknya Oland Ulang Tahun, dan didapur sudah tersedia beragam ikan bakar (belum pernah liat ikan segede-gede gitu), ini namanya Party it's not Over ha ha ha,......... kebayang orangtua Oland nyiapin makanan untuk 16 orang tamu, capenya ruar biasalah. Giliran party selesai, tentu aja saatnya beres-beres (namanya aja party, piring kotor wajib di cuci).
        Keesokan harinya rombongan mengikuti ibadah gereja Minggu di HKBP Bengkulu, pulangnya gak sah kalau tidak ada oleh-oleh, hunting cendera mata pun jadi jadwal wajib. Seperti “si bunga bangkai” pun jadi primadona, tapi jangan pikir kami bisa beli dan bawa pulang yang asli, namanya aja bunga langka. Jadi jangan pikirkan bunga bangkai bisa dibawa pulang naik bus. Bisa-bisa kami diusir penumpang dan supir,..ha,..ha,..ha. Uniknya banyak oleh-oleh seperti asbak rokok, pigura kecil, tabung tempat alat tulis yang terbuat dari bahan alami seperti batang kelapa dan kertas daur ulang yang dibentuk sedemikian rupa menjadi hiasan yang cantik,.....tentu saja ada tempelan aksen Rafflesia Arnoldi yang mempesona itu,...jadi aman untuk dibawa pulang.

 
      Waktu terus berlalu, tak terasa sudah 8 tahun yang lalu liburan ke Bengkulu. Namun kenangan keceriaan itu tak akan hilang. Demikian perjalanan liburan saya di Bengkulu. Dibalik setiap perjalanan ada cerita dan ada makna. Tetap nantikan info liburan dari saya ya,....saya Raja Pane, Trima kasih.

Kali ini tidak ada tips liburan selain :”Enjoy aja”,...ha,..ha,..ha!!!

Note: sayang sekali banyak photo yang hilang,....maklum jaman doeloe,...lum ngetrend camera digital.















 
 


                        
              


   

7 komentar:

  1. yang begitu jadul ndruuuu ha ha ha

    BalasHapus
  2. seruu bang. aku kmrn ke Bengkulu blm semept nulis. Bengkulu keren yak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Win,.....Kueren n cakeplah,....masih pengen kesana kapan2.

      Hapus
  3. yang foto tiduran dipantai rame2 jg lucu bg..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Detty,...tp ntah kemana ya photonya,.....ga sempat scan,....(pikir2 dl knapa ga pake digital ya cam-nya)

      Hapus