Selasa, 26 Juni 2012

GILI TRAWANGAN – LOMBOK

GILI TRAWANGAN - LOMBOK 

       Mendengar nama Gili Trawangan sebelumnya adalah hal yang baru bagi saya, sampai akhirnya seorang teman Yang baru saja honeymoon dari Gili Trawangan merekomendasikannya sebagai bagian dari destenasi honeymoon saya. Lewat searching internet sesuatunya menjadi lebih jelas. Ternyata Gili Trawangan justru lebih popular bagi wisatawan asing daripada wisatawan dalam negeri, buktinya saya pernah coba tanya teman-teman saya di Medan, mereka sama sekali gak tau dan bahkan tidak pernah mendengar Gili Trawangan,....(hmmmm sayang sekali). Tapi kabarnya salah satu film keluaran Indonesia mengambil lokasi Gili Trawangan sebagai lokasi set filmnya. Bahkan Saluran TV Kabel National Geograpic pernah menayangkan program acara khusus berupa reality show dari Inggris berupa perjalanan keliling Indonesia, dan Pulau Gili Trawangan adalah salah satu tempat yang disinggahi, sekaligus lokasi syuting.
       Puas menikmati keindahan alam Pantai Sengigi di lombok, tujuan berikutnya dalam rangka Honeymoon bersama istri adalah Gili Trawangan. Selesai sarapan dan berenang di The Santosa Hotel, saya dan istri pun berangkat. Perjalanan dari pantai Senggigi menuju bangsal dengan menggunakan Taxi Bluebird dengan lama perjalanan sekitar hampir 1 jam. Kalau diibaratkan perjalanannya seperti melintasi jalan menuju kota parapat di sumatera utara, hanya jalanannya lebih sepi (tidak padat lalu lintas). Sepanjang jalan kita bisa menikmati pemandangan pantai dan laut di sisi kiri jalan. Sekitar 20 menit dari pantai sengigi, anda bisa beristirahat sejenak di Sunset Malibu, sebuah tempat penatapan untuk memandang keindahan alam, lebih nikmat lagi sambil minum air kelapa muda yang dijajakan para pedagang buah kelapa di pinggir jalan. Selain itu dari penatapan ini anda bisa melihat 3 buah pulau berderet yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Trawangan. Jangan lupa untuk mengabadikan suasana indah dengan camera anda.
Sunset Malibu

       Perjalanan pun dilanjutkan menuju Bangsal. Sampai di bangsal anda harus menuju pelabuhan untuk meniki boat/ kapal perahu penumpang. Dari terminal taxi anda bisa naik andong/ sado menuju pelabuhan dengan perjalanan sekita 7 menit. Di Bangsal anda harus membeli tiket penyeberangan menuju Gili Trawangan, Harga tiket saat Mei 2012 sebesar Rp. 10.000,-. Murah Khan??? jelas, karena kapal yang anda tumpangi juga kapal sederhana bermuatan sekitar 20 orang (bukan VIP),....jadi biasakanlah untuk duduk bersama bule-bule dengan tas ransel mereka.
Pelabuhan Gili Trawangan

                  Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menyeberang dan sampai di Gili Trawangan. Pulau ini memang lebih difavoritkan oleh turis dibandingkan pulau tetangganya yaitu Gili Meno dan Gili Air, meskipun konon ketiganya sama-sama indah. Sampai di Gili Trawangan, saatnya anda mencari penginapan. Jika anda sudah memesan melalui internet lebih dahulu anda tinggal naik andong untuk sampai di hotel/ resort tujuan. Tapi bagi yang belum reservasi sebelumnya (seperti kami), saatnya “berburu” penginapan yang sesuai keinginan dan kantong. Tidak lama bagi kami untuk menemukan penginapan yang sesuai, “D'mango”. D'mango merupakan kumpulan dari beberapa bungalow dengan bentuk arsitektur rumah adat Suku Sasak-Lombok. Hunian yang nyaman, terbuat dari material Kayu, jadi sangat terasa kesan tropisnya. Jangan heran kalau pengelolanya adalah orang austria (merangkap sebagai Customer service) karena ternyata banyak bule yang buka usaha serupa di sini. Harga bisa ditawar, meskipun turunnya sedikit, trik nya katakan saja anda adalah turis lokal. Harga hunian pun bervariasi tergantung musim liburan dan fasilitas penginapan, harga berkisar dari Rp. 400.000,- s/d Rp. 800.000,-. tapi yang lebih murah juga ada.




Penginapan D'Mango Arsitektur Rumah Tradisional

            Pulau kecil ini bisa dikatakan bebas polusi, tidak ada sepeda motor dan tidak ada mobil. Dan mungkin justru ini yang menjadi daya tarik pulau ini, nyaman dan menyenangkan. Jika ingin mengelilingi pulau ini, anda bisa me-rental sepeda dengan harga terjangkau. Hampir setiap restoran/ masyarakat menyewakan peralatan sepeda dan snoerkeling. Waktu paling asik untuk bersepeda adalah pagi hari, jam 7 setelah sarapan akan sangat tepat, karena turis asing biasanya belum bangun (karena pesta semalaman). Jalanan masih sepi, jadi lebih banyak aktifitas bersepeda mengelilingi pulau.
Sepeda Ria 

          Anda mungkin akan heran, kalu tempat ini lebih banyak turis bule-nya daripada orang indonesianya (kecuali pengelola pemilik penginapan/ restoran). 95 % pengunjungnya bule (saat kunjungan kami). Pulau yang indah dengan hamparan pasir putih, airnya terlihat jernih. Gunakan kesempatan di siang hari untuk berjemur dan bersantai. Snoerkling dan Diving jadi alternatif pilihan untuk menambah catatan indah perjalanan anda. Buat anda yang memang ingin praktis, snoerkeling jadi pilihan yang lebih tepat. Hanya sekitar 5 meter dari bibir pantai, anda sudah bisa menyaksikan fauna laut yang terdiri dari beragam ikan-ikan hias warna warni. Tidak perlu keterampilan       khusus karena anda aman dengan pelampung anda. Terdapat juga beberapa hotel yang menawarkan fasilitas wisata air “Glass bottom boat” dengan rute yang diatur sedemikian rupa untuk memanjakan pengunjung, termasuk untuk mengunjungi lokasi penangkaran kura-kura. Sayang saya dan istri tidak sempat untuk menikmati pengalan seru ini,....(jadwal ketat he he he).

Malam hari suasana akan menjadi lebih “hidup”,...it's time to party, kelebihan pulau ini, masyarakat sangat friendly, beragam makanan eropa, amerika bahkan Indonesia ditawarkan dengan cara yang unik.   Keramahan menjadi ciri khas di tempat ini, masyrakatnya pun sangat fasih berbahasa Inggris. Bahkan tidak jarang mereka menyapa pengunjung dengan bahasa jepang atau korea jika melihat turis asia. Pengunjung juga dimanjakan dengan suasana restoran pinggir pantai yang romantis. Lampu kerlap-kerlip atau tatanan meja-meja berhiaskan lilin akan terdapat disepanjang garis pantai di tiap trestoran. Live music juga terdapat di beberapa cafe. Makanan yang enak, suasana romantis, alam yang indah,...hmmmm,......gak sia-sia perjalanan ini. ,.....sepertinya Pulau ini tepat sekali untuk para pengunjung yang ingin bergembira, bergembira dan terus bergembira.



 Jadwal yang padat membuat saya dan istri hanya bisa menikmati Gili Trawangan 2 hari 1 malam saja, karena siangnya kami harus kembali ke Pantai Sengigi untuk menginap satu malam lagi sebelum besoknya melanjutkan perjalanan selama $ hari 3 malam ke BALI.
Rasanya tidak menyesal melakukan perjalanan ini, karena dibalik setiap perjalanan ada cerita dan ada makna. Tetap nantikan info liburan dari saya ya,...saya Raja Pane, Trima kasih.

Tips Liburan ke Gili Trawangan :
  1. Usahakan anda tidak membawa koper, tapi ransel punggung. Pengalaman kami membuat kami terlihat “aneh” dengan 2 koper (masih dengan label tas bandara ha ha ha), sementara para bule hanya membawa tas punggung dan tas tangan. Meskipun terdapat porter di pelabuhan bangsal, tetap aja agak aneh ha ha ha.
  2. Jangan takut kalau lidah anda tidak cocok dengan makanan luar, karena anda juga masih bisa menemukan makanan laut dan nasi goreng yang dijual di tenda tradisonal, harganya pun sesuai, tapi dengan rasa yang OKE.
  3. Usahakan jadwal anda jangan terburu-buru, setidaknya 3 hari 2 malam, agar bisa lebih menikmati keseluruhan keindahan alam, termasuk Diving.
  4. Bawalah Tabir surya dan air mineral, cuaca panas benar-benar membuat anda akan sering ingin minum.





5 komentar:

  1. costnya brapa lah bang ke sini? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kemarin berdua dari Medan - Lombok n Bali sekitar ampir 20 jt (tp kalo ke gili trawangan aja gak sampe segitulah (krn kemaren bulan madu) jadi agak royal ha ha ha

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. itu penginapan semalam yg ada Ac sekitaran brapa mas. jauh gak dari kermaian n pantainya?

    BalasHapus