Senin, 22 Oktober 2012

HIDUP ADALAH PILIHAN


HIDUP ADALAH PILIHAN
By: Horja Raja Sitorus Pane

Hidup adalah pilihan. Sama seperti kita berjalan, kita berhak untuk memilih apa yang akan kita jalani. Sadar atau tidak, setiap hari hidup kita disuguhkan dengan pilihan, dan anehnya kebanyakan kita tidak sadar kalau kita memang disajikan banyak pilihan.

Misalnya saja, setiap pagi akan berangkat kerja kita dihadapkan akan pilihan untuk taat lalu lintas saat berkendaraan atau tidak, untuk terlambat masuk kantor/kuliah atau tidak. Saat jam siang, hmmm,…..lagi, banyak pilihan, mau makan siang di restoran, warung nasi, di rumah atau di kantor dengan bekal makan siang yang ada. Mau makan di rumah makan??? Pilihannya pun beragam, mulai dari masakan bersantan yang kaya kolesterol, sampai makanan sehat berupa sayuran pecal, semuanya beragam, mau daging bakar, ikan goreng sampai si”sederhana” tahu atau tempe semua ada. Pilihannya ditangan anda.

Pulang kantor juga gak jauh beda,…… mau pulang jam 5 teng untuk menghindari macet di jalanan, atau justru pulang lebih malam supaya macet telah selesai, jalanan lebih longgar.

Ternyata hidup itu bisa disamadengankan (=) dengan pilihan ya!!!
Jadi gak usah heran kalau ternyata hidup kita sekarang ini adalah dampak dari pilhan-pilihan kita dimasa lalu.

Misalnya aja, ada kenalan yang gak bisa menjaga pola makan, akibatnya komplikasi dari diabetesnya pun membawa “sekeranjang” masalah kesehatan lainnya. Beberapa artis bahkan memilih pola hidup sehat, dengan makanan sehat dan olahraga teratur, tentunya untuk terlihat sehat dan lebih proporsional.

Nah,…itu kalau masalah kesehatan. Ada lagi masalah jodoh. Setiap orang berhak memilih dengan siapa dia akan hidup bersama. Hidup dalam ikatan yang sah atau tidak sah, bahkan ada juga yang memilih untuk hidup sendiri. Yang jelas semuanya pemikiran yang hampir sama, mencari kenyamanan dan kebahagiaan. Tapi yang jelas semuanya ada konsekuensi. Hidup melajang selamanya, resikonya aka ada waktu “sepi” atau “kesepian”. Hidup bersama dalam ikatan yang sah, resikonya ada banyak yang harus ikorbankan untuk kebahagiaan bersama, harus bisa mengalah, menahan diri, dan lainnya. Hidup bersama tanpa ikatan, ya resikonya gak akan ada kejelasan hubungan dan tidak ada ikatan. Anda tentu tahu pasangan artis yang “cukup pede memamerkan” keluarganya tanpa ikatan pernikahan dan memiliki beberapa anak,…..ya akhirnya mereka bubar dan gak jelas status pernikahannya. Mau tahu dampaknya???? Tanya langsung deh sama si artisnya yang gak disebut mereknya itu,…ha ha ha
Memilih teman hidup pun ya berbeda-beda, ada yang terpesona karena kecantikan/ ketampanan ragawi, ada juga yang melihat hati, bawqaan alias materi dll……banyaklah pilihannya.

Dalam karir juga bergitu, ada yang setia berkarir di perusahaan yang sama, ada juga yang hobi “Kutu Loncat’ alias pindah-pindah perusahaan, tentu setiap orang punya alasan masing-masing. Ada juga yang akhirnya “menanggalkan bendera”nya, alias keluar dari perusahaan tempat bekerja, dan akhirnya membuka usaha sendiri. Misalnya saja saya punya kenalan yang dulu bekerja di salah satu Bank swasta di kota Medan, bertahun-tahun yang lalu dia bukan siapa-siapa, tapi berkat kejelian melihat situasi pasar, dia merintis usaha penjualan voucher pulsa Handphone di kota Medan saat masih berstatus sebagai karyawan bank. Selain di medan outlet coucher pulsanya juga terdapat dibeberapa daerah lainnya seperti Porsea, Tarutung, Pematang Siantar, dll. Akhirnya beliau hengkang dari perusahaannya tempat bekerja dan mendirikan perusahaan sendiri. Saat ini “pilihannya” telah menempatkannya menjadi salah seorang distributor pulsa dan agen penjualan tiket/ travel terkemuka di Kota Medan, karyawannya juga sangat banyak,……hmmm,….pilihan manis yang berbuah manis.

Kalau dipikir-pikir, pilihan kita juga yang akan membentuk diri kita saat ini, dan pilihan kita sekaranglah yang akan membentuk hidup kita dimasa datang. Sangat penting bagi kita untuk menyadari apakah pilihan kita sesuai dengan keinginan Tuhan dalam hidup kita. Kita harusnya sadar bahwa Tuhan menginginkan pilihan kita akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri atau orang lain.

Berhati-hatilah dalam memilih, karena pilihan kitalah yang akan membawa kita kepada kebahagiaan atau kepada kekecewaan.

Sama seperti lagu Krisdayanti “Pilihlah aku jadi pacarmu, yang pasti setia menemani”…..anda tentu kira-kira bisa menyimpulkan dampak dari “pilihan untuk setia/tidak setia” tersebut,…bukannya bergosip,………hanya memang pilihan kita juga yang akan menentukan rumah tangga itu akan everlasting alias selamanya atau akan diakhiri di pengadilan agama. He,..he,..he,…..itulah kehidupan.

Kalau saya,….tetap memilih untuk jadi orang ganteng selamanya,……!!!!

Uuupppssss,….!!! Itu bukan pilihan,…..tapi anugrah,…ha ha ha!!!


So,…selamat memilih dalam hidup anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar