JOHAN, JODOH DITANGAN TUHAN
Ini bukan cerita tentang Johan, emang benar Johan itu teman satu kantor,
tapi ini bukan kisahnya. Johan itu artinya Jodoh ditangan Tuhan. Entah kenapa
juga hal itu dipelesetkan oeh si Helen, emang ada aja istilah yang diciptakan si
”Miss Eksis” satu ini. Ada aja ”gaul” baru yang diciptakannya. Tulisan ini juga
berawal dari idenya Helen. Jomblo High Kelas VIP ni pernah share tentang
perjodohan-perjodohan yang ada. Ternyata kisahnya hampir merata ditiap orang,
tapi akan lucu kalau diingat kembali
Namanya manusia, selama masih hidup di dunia
pastilah berusaha. Tak salah kalau banyak cerita yang lucu, mengharu biru atau
apalah yang bisa diceritakan oleh insan yang mencari pasangan hidup dan
akhirnya sampai ke jenjang pernikahan alias pelaminan. Pertanyaannya jodoh itu
dicari atau datang sendiri???
Biasanya kisah
“perjodohan” dimulai waktu masih kuliah. Beberapa orangtua, teman atau orang terdekat terkadang berani menyodorkan
seseorang untuk dikenalkan atau dijodohkan. Dengan gelar non akademis sebagai “Mak Comblang”,
jasa para comblangers ini terkadang berhasil, tapi gak sedikit yang berujung
kegagalan usaha, dan yang pasti honor tidak dibayar.
Contohnya aja teman saya
waktu kuliah di Palembang dulu, sebut saja namanya Robet, Comblangersnya si
Yanthi, sebenarnya si Robet gak terlalu semangat untuk dikenalin, tapi karna si
Yanthi emang pejuang sejati alias “Pemaksa alias Penjajah”, si Robet mau aja
dikenalin ama teman sekelas yanthi yang jurusan ekonomi, tempatnya pastilah
daerah teraman, Perpustakaan Kampus. Pastilah akhnirnya bisa ditebak, Robet gak
jadian, bukan karna si doi yang dikenalin gak cantik, tapi emang gak klop aja.
Gagal deh Yanthi dapat honor. Bisa dipastikan sejak itu kami hati-hati kalau Yanthi akan memulai aksi
“kenal dan mengenalkan”.
Lain lagi cerita saya,
pernah dikenalkan ama seseorang, sebut aja namanya Tiar, dikenalin ama Teman
kuliah yang bernama Olly. Olly sama-sama mengambil S-2 pertanian di IPB. Karena
”Bujuk Rayu” aku akhirnya mau melakukan ”Blind Date” sama Tiar waktu Tiar
pulang ke Medan,.......gak jauh beda dengan robet,...gak berhasil dan honor pun
gak dibayar.
Namanya juga usaha, ya
kalau gak berhasil ya gak apa-apa. Masih ingat kisah teman saya Roby (nama
samaran), setelah kekasih hatinya tamat kuliah dan bekerja di Jakarta, roby
yang masih kuliah di palembang pun mengalami ”galau”, maklum hubungannya dengan
Agni mulai pudar. Demi memantapkan status hubungan mereka, Roby pun berangkat
naik Bus ke Jakarta. Berangkat dengan uang pas-pasan, meski waktu itu kami
menganggap usaha Robet berlebihan. Sampai di jakarta ternyata perjuangannya
sia-sia,......Broken Heart. Kisah tak selesai sampai disitu, pulang dari
jakarta Roby pun naik Bus Menuju Palembang. Sayangnya tepat jam 12 malam, dia
diturukan pihak bus di kota Lampung, dengan alasan Bus tidak bisa diteruskan ke
Palembang karena kurang penumpang. Kasian,...kasian,...kasian,...jam 12 malam
telepon rumah kost berdering, Roby minta tolong sama bang Pelita untuk meminta
no HP Mas Adi (kenalan Bang Pelita) di Lampung. Terlunta-lunta di kota Lampung,
akhirnya robet pun mendapat tumpangan menginap semalam di rumah Mas Adi. Life must go on,....besoknya Roby sampai di Palembang
sore hari. Kasihan juga, uang habis, putus cinta, ditipu supir bus,……belum lagi
jadi bulan-bulanan tertawaan di Kost, maklum aku dan Daniel, teman kost kurang
sensitive sama yang namanya putus cinta. Tapi jangan kuatir,….gak selamanya langit itu mendung,…..setelah hujan
turun, langit pun cerah. Bertahun-tahun setelah kejadian itu Roby pun menemukan
sandaran hatinya, seorang gadis manis bernama Basa....dan sekarang mereka
bahagia dengan seorang putri yang cantik.
Kalau dingat-ingat, perjodohan yang dilakukan
teman-teman ya gak separah kalau orang tua atau keluarga yang turun tangan.
Apalagi para ibu, mama, atau mami turun tangan, bisa-bisa daerah teritory
diserang habis-habisan. Acara arisan, pesta keluarga, atau acara sosial sering
menjadi ajang para ortu untuk mengenalkan seseorang, apalagi kalau si anak
sudah masuk usai 27 tahun, lampu kuning berkedip lebih cepat.
”kapan Kawin????”jadi pertanyaan wajib.
Simak aja cerita Henny, kerja di salah satu Bank
BUMN menjadikan dia salah satu target sasaran, secara fisik dan latar belakang sangat
mendukung juga untuk masuk bursa jodoh para ibu-ibu. Namanya juga
timbangan,...yang kiri ama yang kanan wajib seimbang. Jadi gak aneh kalau
kira-kira kriteri keluarga juga harus seimbang. Kejdiannya berawal di tempat
parkir Gereja, saat Heny mau masuk ke Mobil, Nyonya Pendeta stengah berlari ke
arah Heny. Bisa dipastikan tujuannya mau mengenalkan Heny ke salah satu anggota
keluarga besar Nyonya Pendeta. Ternyata si tampan ini kerja di Pertamina, salah satu kriteria yang
kebanyakan orang sukai. Hanya
apesnya,......ternyata Mama Heny berada di tempat kejadian juga. Sudah
dipastikan perkenalan tidak akan semulus yang diperkirakan, karena si mama
pasti ikut campur, bahkan si mama sampai menyuruh si Heny menghapus semua Photo
si Heny dengan semua cowok di account Facebook Heny,.....lebay juga
khan,...takut kalau kenalan di FB tuh cowok ilfill
kalau liat Heny photoan ama cowok lain. Nah kalau yang satu ini,...kisahnya
masih kita tunggu kelanjutannya.
Lain lagi cerita Sammy, si
mama mulai heboh ketika pedagang baju langganan si mama bulai tertarik untuk
jadi besanan. Hal itu dimulai sejak Sammy pernah ngantar si mama belanja ke
tempat tante Irma (sebut saja namanya begitu). Saat Tante Irma melihat Sammy
yang baik perangainya dan bekerja di perusahaan BUMN, langsung aja tante Irma
memberi sinyal untuk mengenalkan Sammy dengan putrinya yang seorang Dokter PTT
di NTT. Gak Cuma satu orang, tapi
dikasih pilihan 2 orang,...kalau gak kakaknya ya adeknya,..wah,.....jadi serem.
Trus gimana nolaknya ya??? ”jangan-jangan putrinya item n betisnya besar
ma,...???” ujar Sammy menolak halus.
Fuih,...emang ribet ya, namun emang benar kata pepatah,...tak satu jalan ke
Roma, dan habis gelap terbitlah terang,....atau yang lainnya,.......kapal tetap
akan berlabuh juga.
Masih teringat kisah abang
sepupu saya, ”perjodohan” dilakukan atasannya langsung yang seorang Jendral
dengan putri nya yang cantik jelita, mirip cerita dongeng, namun akhirnya abang
sepupuku yang merupakan anggota perdamaian PBB di Lebanon ini akhirnya hidup
bahagia dengan ”perjodohan ini”.
Jangan emosional walau
udah menjomblo lama, alias jomblo tua, terkadang saat titik terendah itu justru
Tuhan mengirimkan teman hidup, ingat sama comblangerku Olly,.....dia justru
ketemu dengan sesama High jomblo lainnya, Bang Samuel,.....gayung bersambut,
meski waktu kuliah gak ada rasa, tapi setelah sama-sama kerja dan bertemu di
Jakarta keduanya pun menemukan bahwa hati mereka terpaut satu sama lain,...wow
banget khan. Bahagia waktu menghadiri pernikahan mereka di Medan 5 tahun
lalu,...kabar baiknya setelah 5 tahun menikah dan menunggu lama, akhirnya Olly
SMS beberapa minggu yang lalu bahwa Putra pertama mereka telah lahir. So
Blessed!!!
Sebenarnya gak perlu panik
kalu belum ketemu jodoh meski usia untuk menikah udah lampu merah, sebagai
orang beriman tentu kita harus mengimani kalau jodoh itu sudah disediakan Yang
Kuasa. Mencari wajib hukumnya, alias usaha,....tapi bersikap panik dan akhirnya
”Banting harga” juga gak bagus. Bijaksana dalam memilih calon pasangan hidup
perlu, karena pernikahan untuk seumur hidup. Jangan menolak untuk dikenalkan
tapi jangan juga ”jual murah” waktu dikenalkan. Siapa tahu yang dikenalkan
teman atu keluarga itu yang jadi jodoh anda, seperti saya, istri saya (Intan) juga
dikenalkan oleh teman saya Danny,......gayung bersambut,.......anda
pasti sudah tahu jawabannya,...kami akhirnya menikah, aku dan Istriku
maksudnya,...he he he,....punya anak dan berharap bahagia untuk
selamanya,....seperti cerita dongeng,...tapi yang ini beda,...karena ini cerita
yang nyata.