JOHAN PART 2 (JODOH DI
TANGAN TUHAN)
Memang Jodoh itu di
tangan Tuhan. Jodoh yang saya maksukan adalah Teman Hidup yang
diberikan Tuhan bagi saya untuk mengarungi kehidupan yang Tuhan
berikan. Seperti di tulisan saya sebelumnya, cara esseorang bertemu
dengan jodohnya emang beda-beda, ada yang dikenalin sama saudara,
teman, atau ada juga yang CLBK (cinta lama bersemi kembali),
alih-alih ujung-ujungnya ke pelaminan juga.
“Antara Parapat, Bus
Sejahtera dan Minyak Kayu Putih” demikian saya menyebut cara saya
kenalan dengan istri saya yang sekarang. Awalnya saya mengikuti acara
kerohanian berupa retreat Family Day yang diadakan Yayasan Perkantas
– Medan. Saya memang sejak kuliah di Palembang sudah aktif
mengikuti pembinaan kerohanian Kristiani di Yayasan Perkantas –
Palembang, jadi saat tamat kuliah dan bekerja di sumatera utara, saya
tetap mencoba aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Perkantas.
Bersama Timbul & Bella "Mak Comblang" |
@ Parapat 2011 |
Masih ingat saat itu di
Hotel Hermina – Parapat, acara 3 hari 2 malam yang diadakan Yayasan
Perkantas sungguh berpengaruh besar dalam hidupku. Awalnya saya dan
istri saya (drg. Intan F Purba) hanya dikenalkan dengan cara “biasa”
oleh teman yang bernama Danny Bukit. Semuanya biasa saja, apalagi
saat itu “si dia” biasa aja penampilannya. Well,....memang sudah
seharusnya berjodoh, saat pulangnya di Bus Sejahtera (bus rombongan)
teman saya yang bernama Timbul dan pacarnya Bella, kembali
mencomblangi saya dengan “si dia”. Hmmm,...... yang namanya juga
dah “kebelet kawin” dan antara percaya ini jodoh atau bukan, saya
beranikan lagi kenalan dan ngobrol sebebentar. Tukar HP??? pastilah.
@ Pantai Cermin |
Otak pun diputar,
kira-kira untuk bisa ketemu lagi gimana caranya ya??? owww,...pucuk
dicinta ulam pun tiba, gaya klasik tak pernah pudar alias manjur.
Memang bukan pura-pura, tapi memang setiap naik bus besar rasa pusing
sering mendera (jika perjalanan jarak jauh). Saya beranikan pinjam
minyak kayu putih. Coba tebak! Kira-kira kayu putih itu saya pulangin
atau tidak??? pasti tidaklah, namanya juga supaya ada cara untuk
ketemu lagi (beruntungnya dia juga lupa
minta,...hmmm,...jangan-jangan si dia juga sengaja gak minta
kembali).
@ Sembahe |
Besoknya, saatnya "playboy dadakan" pun beraksi, dengan alasan ingin mengembalikan minyak
kayu putih yang ketinggalan saya datangi Puskesmas tempat istri saya
bekerja, inilah untungnya sama-sama bekerja di kota Medan. Saat yang
dipilih adalah “Lunch Time”. “Berhasil”, Pikirku.
Photo "Baru Jadian" |
Selanjutnya??? tidak
perlu panjang lebar, sekitar 2 bulan kemudian kami resmi pacaran.
Asik-asiknya pacaran gak jauh beda dari orang kebanyakan. Jalan ke
tempat wisata, gabung kong-kow ama teman-teman ke mall, ke kondangan,
makan malam romantis di restoran pilihan, atau sekedar makan di
pinggir jalan. Banyak kesamaan yang kami miliki, jalan-jalan ke
tempat wisata misalnya, selain itu kami sama-sama penyuka kuliner,
jadi masa pacaran selalu ganti-ganti tempat makan. Tapi ada juga
beberapa tempat makan favorit (seperti kebanyakan orang juga). Salah
satunya makan siomay di jl. Dr.Mansyur and Cafe Country di Jl. Setia
Budi.
X'Mas Edition |
Bahagianya pacaran, dan
akhirnya menikah. Kalau tentang pernikahan, tunggu aja di tulisan
terakhir “JOHAN”., tunggu aja JOHAN Part 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar