DUNIA HIBURAN??? MENGHIBUR ATAU ADA UNSUR PEMBODOHAN???
Dunia entertainment memang tidak bisa diprediksi.
Namanya aja dunia hiburan, ya tujuannya menghibur orang. Kalau objek sasaran
yang akan dihibur tepat, apalagi ”paket” hiburannya tepat, maka tentu saja si
entertainer akan bisa diterima masyarakat dan akan langsung ”membubung tinggi”,
feed backnya bagi si entertainer dapat banyak job dan pundi-pundi pun semakin
padat.
Semakin banyaknya media
televisi dan radio tentu memberi kesempatan yang semakin besar bagi masyarakat
untuk menjadi pelaku dunia entertaiment. Belum lagi dengan media sosial yang
begitu mudah diakses, semakin cepatlah sebuah berita sampai di masyarakat. Sepertinya dunia televisi pun tidak mau lengah
menghadapi persaingan di dunia entertaiment. Berbagai program pun digelar.
Mulai dari lomba nyanyi seperti Indonesian Idol, Idola Cilik, X-Factor. Bukan
Cuma itu saja, lomba memasak pun tidak ketinggalan. Dunia rohani??? Ada
pemilihan Dai Cilik. Tak sampai
disitu, ada juga pemilihan model, film dokumenter, lomba komedian dan seabrek perlombaan lainnya.
Tak jarang akhirnya kita
bisa melihat kelucuan atau justru kebodohan di dalam suatu kompetisi. Misalnya
saja lomba nyanyi, ada saja peserta yang terlalu pede dan tak sadar akan
kemampuan, hasinya hanya mempermalukan diri sendiri. Pihak televisi pun
sepertinya menggunkannya dengan ”cerdik”, tingkah-tingkah aneh seperti ini
justru diumbar di televisi. Sejenak memang cukup menghibur, tapi kalau anda
menyaksikan 2 laki-laki megikuti audisi menyanyi dan berlagak seperti Diva,
apakah akan lucu terus-menerus??? Apakah kita sadar bahwa suatu saat perilaku
seperti itu akan lebih diterima masyarakat, apalagi anak-anak dalam tahap
perkembangan pun menyaksikan tayangan itu. Well, saya bukan bicara Sara, tapi
lebih kepada fungsi dunia ”entertaiment” yang sebenarnya juga punya andil dalam
pembentukan sikap sosial di masyarakat..
Gak jauh beda dengan dunia
kompetisi menyanyi, bijakkah kita jika kita lebih sering disuguhkan program
musik yang menanyangkan beberapa penyanyi dengan kostum wah, unik dan trend,
tapi menyanyi kok LIPSINC??? Bukankah kita ingin mendengar sang penyanyi
bernyanyi live?. Apakah kita hanya ingin melihat tampilan kostum dan aksi
panggung??? Menyanyi khan pakai suara bukan dengan Tampilan kostum yang ”super
duper”. Anehnya lagi di waktu penghargaan musiK, si penyanyi yang menang award
mendapat tepuk tangan yang meriah, tapi parahnya menyanyi di acara award pun
tetap saja ada yang lipsinc. Saya pribadi lebih menghargai penyanyi yang gak
terlalu tenar, tapi setiap penampilannya selalu Live, bukan rekaman. Beruntunglah
kemarin malam Konser Trilogi band NOAH di salah satu televisi swasta menampilkan
kualitas band yang tampil Live dengan prima. Soal suara Ariel yang gak
terdengar 100% sama seperti rekaman, gak masalah bagi saya, namanya aja tampil
live. Hati puas kalau sudah melihat idola tampil live.
Dunia presenter juga gak
jauh beda, ada aja presenter yang dianggap lucu tapi kadang komentarnya
berlebihan dan kurang bagus. Celotehan di televisi harusnya dijaga agar jangan
berlebihan. Mungkin karakter lucu itu untuk menegaskan karakter si presenter di
layar kaca. Tapi sudah selayaknya hiburan yang disajikan adalah hiburan yang
sehat, bukan hiburan yang ”murahan” seperti menarik rambut teman, mendorong,
atau mengejek. Harusnya para presenter belajar dari beberapa pengalaman
peringan yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Jangan sampai acara
bincang-bincang yang tampil Live, terdapat presenter yang ”kepleset” ngomongnya,
bisa berabe khan. Apalagi yang nonton se-Indonesia.
Well,..sadar atau tidak
itulah gambaran dunia hiburan yang kita saksikan begitu remote televisi ”on”. Memang
tulisan ini tidak merepresentasikan kondisi setiap aspek dunia hiburan. Walau begitu
pun, eharusnya penonton pun semakin kritis, mengidolakan seseorang pun perlu
lebih bijaksana. Toh dunia hiburan masih menyajikan entertainer yang masih
dapat ditiru atau diidolakan, misalnya saja Agnes Monica, Afgan, Shandi
Sandoro, Glen Freddly, mereka akan memilih tampil Live Performance. Tentu saja
karena kualitas suara mereka tak perlu diragukan lagi. Atau tengok saja Choky
Sihotang dan Nadya Mulia, penampilan
mereka selalu menarik perhatian.
Mari bijak dalam menyikapi
suguhan dunia hiburan, terutama bagi para orangtua. Karena anak-anak akan
cenderung melihat dan meniru tayangan yang mereka saksikan. Karena apa yang
mereka ketahui diwaktu muda akan berpengaruh pada masa depan mereka.
Mari memilih untuk Bijak. God
Bless Indonesia .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar