HIDUP ADALAH
PILIHAN
By: Horja Raja
Sitorus Pane
Hidup
adalah pilihan. Sama seperti kita berjalan, kita berhak untuk memilih apa yang
akan kita jalani. Sadar atau tidak, setiap hari hidup kita disuguhkan dengan
pilihan, dan anehnya kebanyakan kita tidak sadar kalau kita memang disajikan
banyak pilihan.
Misalnya
saja, setiap pagi akan berangkat kerja kita dihadapkan akan pilihan untuk taat lalu
lintas saat berkendaraan atau tidak, untuk terlambat masuk kantor/kuliah atau
tidak. Saat jam siang, hmmm,…..lagi, banyak pilihan, mau makan siang di restoran,
warung nasi, di rumah atau di kantor dengan bekal makan siang yang ada. Mau makan
di rumah makan??? Pilihannya pun beragam, mulai dari masakan bersantan yang
kaya kolesterol, sampai makanan sehat berupa sayuran pecal, semuanya beragam, mau
daging bakar, ikan goreng sampai si”sederhana” tahu atau tempe semua ada. Pilihannya
ditangan anda.
Pulang
kantor juga gak jauh beda,…… mau pulang jam 5 teng untuk menghindari macet di
jalanan, atau justru pulang lebih malam supaya macet telah selesai, jalanan
lebih longgar.
Ternyata hidup
itu bisa disamadengankan (=) dengan pilihan ya!!!
Jadi gak usah
heran kalau ternyata hidup kita sekarang ini adalah dampak dari pilhan-pilihan
kita dimasa lalu.
Misalnya
aja, ada kenalan yang gak bisa menjaga pola makan, akibatnya komplikasi dari
diabetesnya pun membawa “sekeranjang” masalah kesehatan lainnya. Beberapa artis
bahkan memilih pola hidup sehat, dengan makanan sehat dan olahraga teratur,
tentunya untuk terlihat sehat dan lebih proporsional.
Nah,…itu
kalau masalah kesehatan. Ada lagi masalah jodoh. Setiap orang berhak memilih
dengan siapa dia akan hidup bersama. Hidup dalam ikatan yang sah atau tidak
sah, bahkan ada juga yang memilih untuk hidup sendiri. Yang jelas semuanya
pemikiran yang hampir sama, mencari kenyamanan dan kebahagiaan. Tapi yang jelas
semuanya ada konsekuensi. Hidup melajang selamanya, resikonya aka ada waktu “sepi”
atau “kesepian”. Hidup bersama dalam ikatan yang sah, resikonya ada banyak yang
harus ikorbankan untuk kebahagiaan bersama, harus bisa mengalah, menahan diri,
dan lainnya. Hidup bersama tanpa ikatan, ya resikonya gak akan ada kejelasan
hubungan dan tidak ada ikatan. Anda tentu tahu pasangan artis yang “cukup pede
memamerkan” keluarganya tanpa ikatan pernikahan dan memiliki beberapa anak,…..ya
akhirnya mereka bubar dan gak jelas status pernikahannya. Mau tahu
dampaknya???? Tanya langsung deh sama si artisnya yang gak disebut mereknya
itu,…ha ha ha
Memilih
teman hidup pun ya berbeda-beda, ada yang terpesona karena kecantikan/
ketampanan ragawi, ada juga yang melihat hati, bawqaan alias materi dll……banyaklah
pilihannya.
Dalam
karir juga bergitu, ada yang setia berkarir di perusahaan yang sama, ada juga
yang hobi “Kutu Loncat’ alias pindah-pindah perusahaan, tentu setiap orang
punya alasan masing-masing. Ada juga yang akhirnya “menanggalkan bendera”nya,
alias keluar dari perusahaan tempat bekerja, dan akhirnya membuka usaha
sendiri. Misalnya saja saya punya kenalan yang dulu bekerja di salah satu Bank
swasta di kota Medan, bertahun-tahun yang lalu dia bukan siapa-siapa, tapi
berkat kejelian melihat situasi pasar, dia merintis usaha penjualan voucher
pulsa Handphone di kota Medan saat masih berstatus sebagai karyawan bank. Selain
di medan outlet coucher pulsanya juga terdapat dibeberapa daerah lainnya
seperti Porsea, Tarutung, Pematang Siantar, dll. Akhirnya beliau hengkang dari
perusahaannya tempat bekerja dan mendirikan perusahaan sendiri. Saat ini “pilihannya”
telah menempatkannya menjadi salah seorang distributor pulsa dan agen penjualan
tiket/ travel terkemuka di Kota Medan, karyawannya juga sangat banyak,……hmmm,….pilihan
manis yang berbuah manis.
Kalau
dipikir-pikir, pilihan kita juga yang akan membentuk diri kita saat ini, dan
pilihan kita sekaranglah yang akan membentuk hidup kita dimasa datang. Sangat penting
bagi kita untuk menyadari apakah pilihan kita sesuai dengan keinginan Tuhan
dalam hidup kita. Kita harusnya sadar bahwa Tuhan menginginkan pilihan kita
akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri atau orang lain.
Berhati-hatilah
dalam memilih, karena pilihan kitalah yang akan membawa kita kepada kebahagiaan
atau kepada kekecewaan.
Sama
seperti lagu Krisdayanti “Pilihlah aku jadi pacarmu, yang pasti setia menemani”…..anda
tentu kira-kira bisa menyimpulkan dampak dari “pilihan untuk setia/tidak setia”
tersebut,…bukannya bergosip,………hanya memang pilihan kita juga yang akan
menentukan rumah tangga itu akan everlasting alias selamanya atau akan diakhiri
di pengadilan agama. He,..he,..he,…..itulah kehidupan.
Kalau
saya,….tetap memilih untuk jadi orang ganteng selamanya,……!!!!
Uuupppssss,….!!!
Itu bukan pilihan,…..tapi anugrah,…ha ha ha!!!
So,…selamat
memilih dalam hidup anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar