PANTAI PANJANG - BENGKULU
Saya sangat terkesan
dengan travelling, jadi tidak heran kalau di blog ini akan ada segmen
khusus membahas tentang travelling yang pernah saya jalani. Kali ini
perjalanan saya waktu masih kuliah di Palembang (UNSRI) pada bulan
Mei 2004. kalau mengingat perjalanan ini pasti beda rasanya, masih
jadul n banyak kelucuan sebagai mahasiswa.
Perjalanan dari
palembang menuju Kota BENGKULU. Asli, jangankan berencana, untuk
memimpikan jalan-jalan ke Bengkulu aja gak pernah terbayangkan. Kota
Bengkulu yang identik dengan Bunga Rafflesia Arnoldi, yaitu bunga
bangkai dengan kelopak bunga terbesar. Ya adanya di temukan Raffles
di Bengkulu. Makanya saya heran sekali waktu lihat tayangan iklan
pariwisata malaysia yang menanyangkan bunga bangkai,....he he
he,...biar aja, toh namanya Tetap rafflesia Arnoldi gak yang lain,
dan tetap pertama kali ditemukan di Bengkulu – Indonesia.
Berkat persahabatan
dengan sesama pengurus kerohanian PDO Fakultas Teknik di kampus,
dengan bekal seadanya (maklum anak kost) kita pun ber-ransel ria
menuju kota Bengkulu. Memang tak disangkal, Bengkulu dijadikan
“pemenang” mengalahkan beberapa kota tujuan lainnya (selain
Bangka Belitung, Pagar Alam), karena “masalah ekonomi” para
petualang. Yup, salah satu pengurus yaitu Oland Simangunsong dan
keluarganya berdomisili di Bengkulu, meskipun dia aslinya dari
Sumatera Utara. Harapan selain dapat penginapan gratis, juga makan
gratis,...tis,..tis. Makan gratis merupakan idaman kebanyakan para
anak kost ,....ha ha ha.
Perjalanan dari Simpang
tiga Indralaya – lokasi Kampus UNSRI, Menaiki Bus AC yang hampir
saja keberangkatan terganggu gara-gara seorang teman “Mian”
memaksa untuk tetap masuk kuliah saat siang hari. Beruntungnya kita
bisa meyakinkan bang supir untuk meunggu si “Miss Intelengensia”
nyampe di loket bus. Hampir aja Mian ditinggalkan. Berkat training
kesabaran, semua bisa sabar nunggu kehadiran Mian pada detik-detik
keberangkatan. Lucu juga, saat yang lain “mengorbankan” jadwal
kualiah siang dengan keberangkatan, Mian tetap bersikeras masuk
kelas,...hadehhhhhhh.
Bus berangkat jam jam
2.30 siang, 16 orang “si bolang mahasiswa” yang terdiri dari 8
cowok dan 8 cewek pun penuh bahagia, terbayang akan perjalanan yang
akan menyenangkan. Jam 12 Malam Bus istrahat, dan kami minum kopi di
daerah perkebunan teh (KOQ BS LUPA YA NAMANYA TEMPATNYA APA,.....????). Asik juga ya dingin-dingin minum teh
manis,....whhhheeewwww enak nian.
Tak terasa perjalanan
lebih dari 10 jam pun dilewati,....hmmmm jam 5 pagi Bus merapat di
kota Bengkulu, masih ngantuk. Tapi namanya perjalanan harus
dilanjutkan, berjalan kaki beberapa menit sampaialah tim ke rumah
Oland Simangunsong yang terletak di kawasan kota Bengkulu. Rumah yang
sari dan cukup besar serta pekarangan yang ditanami dengan tanaman
hias. Segar juga pagi-pagi duduk di pekarangan sambil menunggu
matahari pagi terbit. Lagu “Mahadewi” miliknya Padi pun digeber
sambil nunggu matahari pagi. Enaknya kita sebagai cowok yaitu gak
perlu repot-repot untuk nyiapin sarapan pagi di dapur, sungguh Sabtu
yang indah.
Selesai sarapan pagi yang
diwarnai dengan keramahan tuan rumah, kami pun naik angkot sewaan ke
kawasan Museum Rumah Pengasingan Bung Karno, Napak tilas sejarah
pengasingan Bung Karno. Puas mengabadikan diri melalui photo meski
cuacanya panas, asli cuacanya cerah dan pana,....he... he.. he.
(Dari Kiri - Kanan : Bima, Robet, Oland, Andri, Gondo, Raja (Penulis), Dinand, Andrew)
Destinasi berikutnya
adalah benteng tua milik Belanda di pinggir pantai “Front
Marlborough” (mudah-mudahan penulisannya gak salah”. Ditempat ini
kembali kita bisa melihat bagaimana hebatnya Belanda yang jauh-jauh
dari Holland sana bisa menancapkan “kukunya” sampai ke Bumi
Bengkulu. Tapi juga sejarah bisa membuktikan betapa hebatnya bangsa
Indonesia untuk merebut kemerdekaannya. Di benteng ini masih bisa
ditemukan meriam, ruag penjara bawah tanah dll. Dari atas benteng,
kita bisa melihat hamparan laut yang membentang.
Photo :
Atas Ki-ka : Lidya, Julex, Detty, Mian, Lindha, Tina, Ully, Ika.
Bawah Ki-ka: Andrew, dinand, Robert, Andri, Gondo, Oland, Raja, Bima.
Hari pun sudah siang
sambil mencari bekal makan siang, kami pun mencoba melihat kehidupan
masyarakat nelayan pinggir pantai. Kemudian rombongan berangkat
menuju kawasan wisata Pantai Panjang. Sepertinya “sesak” di
angkutan yang sudah berkapasitas “Overloaded” gak menghalangi
semangat untuk menikmati nasi bungkus di pinggir pantai. Melewati
pintu masuk pantai, angkot pun berjalan, dan pantai pun mulai
terlihat. Suara riuh pun ala anak muda berdecak kagum melihat pantai
dengan pasir putih, ombak yang tinggi.Setelah menemukan lokasi yang
pas (pantai dengan rindangnya pohon pinus) makan siang pun digelar
untuk mengisi tuntutan pemenuhan kalori yang sudah mulai
menipis,......he...he......he.
Hari masih terik dan baru
pukul 2 siang, tapi yang namanya para petualang seperti gak sabaran
untuk merasakan air laut yang mengantarkan gelombang-gelombang
setinggi ½ sampai 1 meter ke bibir pantai. Terbayangkan bagaimana 16
orang berenang di pantai, tentu saja serasa pantai ini milik pribadi,
karena ternyata pengunjungnya tidak terlalu banyak. Kalau
dipikir-pikir kenapa ya pantai sebagus ini sepertinya minim
pengunjung????. Suara gelak tawa ala anak muda membuat suasana
menjadi ramai. Serunya lagi sambil berpegangan angan beramai-ramai
menjatuhkan diri ke atas ombak yang datang menuju pantai. Resikonya
adalah siap-siap menelan air laut yang asinnya minta ampun,...he...he...he.
Namanya anak muda,
kreatifitas selalu ada, saatnya “Piala Dunia” dimulai, 2 tim
campuran pun bermain bola memperebutkan gelar antah berantah, gak ada
wasit dan gak ada aturan, yang ada adalah gunakan kaki anda untuk
menendang bola, soal arah tendangan juga gak perlu dipikirin ha ha
ha. Kebayang aja cewek-cewek bukannya datang menjemput bola, tapi
justru lari saat bola datang. Hmmmfffttttt.
Bosan dengan permainan
bola??? tenang masih ada gitar, kacang, dan banyak lagi yang
menyenangkan. Liat aja aksi gondo, tina, detty n julex,.......menanam
tubuh diantara pasir putih (syukur aja gak ada kepiting,...bisa-bisa
ha ha ha). Kalau saya pilih naik sado/andong untuk menyusuri pantai
di sore hari bersama Mian.
Tidak terasa sore sudah
menjelang, lagu Iwan Falls “Kemesraan” pun dilantunkan untuk
menutup acara. Pulang ke rumah Oland, ternyata sudah ada yang
spesial, adiknya Oland Ulang Tahun, dan didapur sudah tersedia
beragam ikan bakar (belum pernah liat ikan segede-gede gitu), ini
namanya Party it's not Over ha ha ha,......... kebayang orangtua
Oland nyiapin makanan untuk 16 orang tamu, capenya ruar biasalah.
Giliran party selesai, tentu aja saatnya beres-beres (namanya aja
party, piring kotor wajib di cuci).
Keesokan harinya
rombongan mengikuti ibadah gereja Minggu di HKBP Bengkulu, pulangnya
gak sah kalau tidak ada oleh-oleh, hunting cendera mata pun jadi
jadwal wajib. Seperti “si bunga bangkai” pun jadi primadona, tapi
jangan pikir kami bisa beli dan bawa pulang yang asli, namanya aja
bunga langka. Jadi jangan pikirkan bunga bangkai bisa dibawa pulang
naik bus. Bisa-bisa kami diusir penumpang dan supir,..ha,..ha,..ha.
Uniknya banyak oleh-oleh seperti asbak rokok, pigura kecil, tabung
tempat alat tulis yang terbuat dari bahan alami seperti batang kelapa
dan kertas daur ulang yang dibentuk sedemikian rupa menjadi hiasan
yang cantik,.....tentu saja ada tempelan aksen Rafflesia Arnoldi yang
mempesona itu,...jadi aman untuk dibawa pulang.
Waktu terus berlalu, tak
terasa sudah 8 tahun yang lalu liburan ke Bengkulu. Namun kenangan
keceriaan itu tak akan hilang. Demikian perjalanan liburan saya di
Bengkulu. Dibalik setiap perjalanan ada cerita dan ada makna. Tetap
nantikan info liburan dari saya ya,....saya Raja Pane, Trima kasih.
Kali ini tidak ada tips
liburan selain :”Enjoy aja”,...ha,..ha,..ha!!!
Note: sayang sekali banyak photo yang hilang,....maklum jaman doeloe,...lum ngetrend camera digital.
wah foto-foto lama .....
BalasHapusPhoto Jadul Ndruuu
Hapusyang begitu jadul ndruuuu ha ha ha
BalasHapusseruu bang. aku kmrn ke Bengkulu blm semept nulis. Bengkulu keren yak :D
BalasHapusIya Win,.....Kueren n cakeplah,....masih pengen kesana kapan2.
Hapusyang foto tiduran dipantai rame2 jg lucu bg..
BalasHapusIya Detty,...tp ntah kemana ya photonya,.....ga sempat scan,....(pikir2 dl knapa ga pake digital ya cam-nya)
Hapus